PeristiwaTerkini

Ditengah Wacana New Normal Positif Covid 19 Kota Mojokerto Naik Jadi 18

×

Ditengah Wacana New Normal Positif Covid 19 Kota Mojokerto Naik Jadi 18

Sebarkan artikel ini
Foto : prosesi pemakaman pasien positif covid 19
Foto : prosesi pemakaman pasien positif covid 19

Lenteramojokerto.com – Ditengah wacana New Normal, Kian hari kasus virus Corona atau Covid 19 di Kota Mojokerto terus mengalami peningkatan, pasalnya hingga kamis 4/6/2020, bahwa orang dalam resiko (ODR)  meningkat sebesar 132 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 7 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) meningkat 7 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 0, terkonfirmasi positif bertambah 3 orang, dalam perawatan 15 orang dan pasien sembuh belum ada perkembangan tetap 2 orang.

Berdasarkan pusat informasi Covid 19 Kota Mojokerto Jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) 3.302 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 43 Orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 502 orang dengan rincian ( dalam pemantauan 117 orang, selesai pemantauan 385 Orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10 orang dengan rincian (dalam pengawasan 1 orang, selesai pengawasan 5 orang, meninggal dunia 4 orang, terkonfirmasi positif Covid-19 18 orang, sementara pasien meninggal 1orang, dan sembuh 2 orang diantaranya 1 dari kelurahan sentanan, kecamatan kranggan dan 1 dari Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari.

Dikutip dari lenterainspiratif.com, Gaguk Tri Prasetyo, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto mengatakan, pasien 16 merupakan perempuan berinisial L (49) yang merupakan karyawan swasta yang beralamat di kelurahan miji, kecamatan kranggan. Bahwa pasien ini setiap harinya bekerja dan kos di sidoarjo, pasien ke 17 juga seorang perempuan berinisial F (44) berprofesi sebagai PNS beralamat di kelurahan meri, kecamatan kranggan.

Berikutnya adalah pasien ke 18 merupakan laki laki berinisial ID (36) yang berprofesi sebagai pedagang, yang beralamat di pulorejo, kecamatan prajuritkulon.

” Ketiga pasien baru tersebut semuanya diketahui positif berdasarkan hasil swab pada 4 juni 2020, sementara darimana penularanya masih menunggu informasi lebih lanjut”, tukas Gaguk.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus tugas Covid-19 Gaguk Tri Prasetyo, menyampaikan bahwa pasien nomor 14 berinisial Ny.TM (44) warga Kelurahan Meri Kecamatan Kranggan. Pasien bekerja sebagai penjual makanan, pasien sudah dilakukan rapid tanggal 26/5/2020 dan hasilnya Non Reaktif. Tapi tidak berhenti disitu saja karena ada gejala batuk serta demam pihaknya melakukan lakukan tidakan swab pada (30/5/2020) hasilnya Positif.

“Kita sudah melakukan tracing ada 4 orang dan besok kita lakukan Rapid Test, pada pukul 19.00 ini tadi pasien 14 dinyatakan meninggal di Rumah Sakit dan malam ini akan dimakamkan,” terang Gaguk yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto. Rabu, (3/6/2020).

Sedangkan, lanjutnya, untuk lokasi pemakaman dilakukan di pemakaman khusus pasien covid-19 yang berlokasi di balongsari. “Berdasarkan data pasien 14 tidak mempunyai riwayat penyakit lain baik itu Hipertensi, Liver, Diabetes, maupun TBC,” imbuhnya.

Sedangkan pasien nomor 15 merupakan Karyawan swasta di Surabaya berinisial Tn. B (32) dengan alamat Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon. Pasien 15 memiliki gejala batuk, nyeri tenggorokan, dan demam.

“Pasien nomor 15 sekarang dalam perwatan di Rumah Sakit, sudah menjalani rapid test tanggal 26/5/2020 dengan hasil Non Reaktif. Dengan gejala seperti itu dilakukan tindakan lebih lanjut dengan swab tanggal 30/5/2020 dan hasilnya keluar tanggal 3/6/2020 dangan diagnosa Positif covid-19,” tegasnya.

Tidak berhenti sampai disitu saja pihaknya juga malakukan tracing dan menemukan 3 orang yang pernah kontak dengan pasien 15. “Untuk tiga orang dari hasil tracing besok kita lakukan rapid,”terangnya.

Selaku gugus tugas pihaknya tidak henti-hentinya untuk menghimbau kepada masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, karena ini cara yang sangat efektif untuk memutus penyebaan covid-19 yaitu wajib pakai masker saat diluar rumah, sesering mungkin cuci tangan dengan sabun atau bawa hand sanitizer saat bepergian dan jaga jarak serta hindari kerumunan masa. Jika semua masyarakat patuh maka New Normal di Kota Mojokerto segera terwujud, pungkasnya. (rul/lai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *