Mojokerto, Lenteramojokerto.com – Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2022, Women Crisis Center (WCC) Mojokerto Raya menggelar demonstrasi. Dalam aksi damai yang berlangsung di Alun-alun Kota Mojokerto ini, WCC merespon maraknya kekerasan terhadap anak yang terjadi di Mojokerto Raya.
Ketua Women Crisis Center (WCC) Mojokerto Raya Yuni Shfera mengatakan, sejak lembaga Ini berdiri pada 21 April WCC Mojokerto telah mengantongi sebanyak 6 laporan kasus anak.
“Mulai dari kekerasan terhadap anak, penelantaran hingga KDRT,” ucapnya saat ditemui usai aksi, Sabtu (23/7/2022).
Yuni menuturkan, meski laporan yang ia terima baru 6 namun korban dari kasus tersebut mencapai puluhan. Adapun kasus yang paling menonjol yang ditangani oleh WCC yaitu pencabulan oleh oknum guru ngaji di Sooko.
“Tapi ini bukan kasus terakhir yang kami tangani,” tuturnya.
Yuni juga berharap agar pemerintah memberikan perhatian terhadap kekerasan terhadap anak. Khususnya, fenomena kekerasan terhadap anak ini ibaratkan gunung es yang artinya banyak kasus yang masih belum nampak karena para korban yang takut untuk speak up. Menjawab hal tersebut, bagi para korban yang ingin mengadu bisa menghubungi nomor 087772003696.
“Karena itu, bagi korban yang ingin mengadu bisa menghubungi WCC Mojokerto di Nomor tersebut,” harapnya.
Meski begitu, Yuni juga mengapresiasi kinerja dari pemerintah maupun aparat kepolisian yang sudah responsif dengan kasus-kasus yang melibatkan anak ini.
“Sangat luar biasa baik itu dari DP2TP2A maupun pihak kepolisian yang mendukung kami, kami sangat bersyukur sekali,” pungkasnya. (Diy)
