Lenteramojokerto.com | Mojokerto – DPC PKB Kabupaten Mojokerto menggelar acara silaturahmi dan konsolidasi internal dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang.
Acara yang digelar di Lynn Hotel Kota Mojokerto pada Sabtu (11/6/2022) tersebut diawali dengan pembacaan tahlil untuk Alm. Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH. Dimyati Rois yang meninggal pada Jumat (10/6/2022), yang dipimpin oleh KH. Jamzuri SyarifSyarif Rois Syuriah PCNU Kab. Mojokerto.
Gelaran Konsolidasi ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPW PKB Jawa Timur Dr. (HC) H.A. Halim Iskandar, M.Pd, dalam pembukaan awal beliau tuturkan bagaimana DPC PKB Kab. Mojokerto sudah begitu baik dalam melaksanakan tugas dan intruksi dari DPW ataupun DPP PKB. Tolak ukur dari pemaparan beliau tidak jauh dari bagaimana DPC PKB Kab. Mojokerto menyelesaikan pelaksanaan pendaftaran dan verifikasi keanggotaan sampai tingkat ranting.

“Materi pendaftaran, verifikasi dan pendaftaran partai ini adalah panduan bagi bagi kerja-kerja politik DPW dan DPC dalam mempersiapkan seluruh persyaratan pendaftaran peserta Pemilu 2024. membahas strategi taktik, dan apa yang harus dilakukan di daerah. Target lolos menjadi peserta Pemilu 2024 adalah hal yang tidak terpisah dan tidak berdiri sendiri dari Partai Kebangkitan Bangsa untuk mencapai target lolos parliamentary threshold Pemilu 2024,” kata Gus Halim, sapaan akrab beliau.
Selain Gus Halim, acara yang dimulai pada pukul 12.00 wib itu pula dihadiri oleh seluruh jajaran DPC PKB Kab. Mojokerto mulai dari tanfidz, Syuro serta Mustasyar. Tidak lupa pula para kader Instruktur dibawah naungan DPC PKB Kab. Mojokerto diundang dan di briefing langsung oleh Gus Halim, mengingat mereka adalah ujung tombak partai di tengah tengah masyarakat serta instrumen yang bisa menyentuh masyarakat secara langsung dan tatap muka.
Pada kesempatan yang sama, ketua Mustasyar DPC PKB Kab. Mojokerto, KH. Masrihan Asy’ari menyambut baik acara tersebut. Beliau menitipkan pesan kepada seluruh kader PKB Kab. Mojokerto untuk bersunggguh sungguh dan optimis dalam membawa nama PKB dalam perhelatan 5 tahunan sekali yakni pemilu 2024 nanti.
“PKB jika tanpa NU saja bisa 10 kursi, maka jika PKB dan NU bersatu insyallah kita bisa dapat 18 kursi 2024 nanti” ujar pengasuh Pondok Pesantren Robhitotul Ulum Jatirejo. Solidaritas adalah kunci, kerja disiplin adalah modal penting PKB, PKB dan NU adalah anak kembar dan tidak bisa dipisahkan, jadi jika orang NU tidak memilih PKB maka sudah keterlaluan itu namanya, Pungkasnya.
Ketua DPC PKB Kab. Mojokerto Hj. Ayni Zuroh, SE, MM. mengajak seluruh kader untuk memperkuat konsolidasi internal agar dapat berjalan optimal dengan orkestrasi program, dan memadukan seluruh kekuatan internal partai dari DPC sampai tingkat ranting.
“Mari kita perkuat komunikasi. Harus secara berjenjang dari tingkat DPC, DPAC, DPRt guna berjalanya program politik, tertib dan rapi. Tidak mengalami benturan internal, yang menyebabkan energi kita terkuras habis di situ-situ saja. Tidak produktif. Untuk menuju tahun politik Pemilu 2024 persiapan untuk beradaptasi dengan sistem digitalisasi perlu diperkuat,” kata Ketua DPC sekaligus Ketua DPRD Kab. Mojokerto. (Diy)