Geruduk Kantor Pemkab, PMII Sampaikan Dosa Besar Bupati dan Wabup Mojokerto

PMII, Pemkab, Dosa Besar Bupati, Mojokerto

Lenteromojokerto, Mojokerto – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto geruduk kantor Pemkab Mojokerto, Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. Para mahasiswa ini menagih janji dan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati yang sampai saat ini belum terealisasi.

Berdasarkan pantauan di lokasi massa aksi melakukan long march di depan kantor pos menuju kantor Pemkab dengan membawa sejumlah atribut dan banner bertuliskan “Dosa Besar Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto”.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi Ana Yuskristianingsih menyampaikan, bahwa aksi kali ini merupakan evaluasi kinerja selama Bupati dan Wakil Bupati selama setengah periode.

“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, salah satunya Bupati Mojokerto telah ingkar janji kepada masyarakat Dusun Talun Brak, Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. Pasalnya usai ambrol beberapa bulan yang lalu Bupati pernah menjanjikan proses perbaikan akan rampung dalam sepekan. Namun berdasarkan temuan di lapangan ternyata sama sekali belum ada tindak lanjut dari pemerintah,” teriaknya.

BACA JUGA :  Rapat Bersama DPRD Jatim dan Pemkab Mojokerto: Tempat Relokasi PKL Modongan Telah DisiapkanĀ 
PMII, Pemkab, Dosa Besar Bupati, Mojokerto
Aksi PMII di depan Pemkab Mojokerto

Selain itu, mahasiswa semester akhir Universitas Islam Majapahit (UNIM) ini juga mengkritisi soal penghargaan yang diperoleh Kabupaten Mojokerto terkait Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya pada tahun 2021 lalu.

“Kami mempertanyakan soal penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) yang diperoleh oleh Kabupaten Mojokerto. Pasalnya berdasarkan data BPS angka permasalahan anak pada tahun 2021 mengalami peningkatan,” tandas Ana.

BACA JUGA :  PKL Modongan Terancam Digusur, PMII Mojokerto Kembali Geruduk Kantor Pemkab

Sementara menurut Ketua Umum PC PMII Mojokerto Ahmad Rofi’i menjelaskan bahwa aksi demonstrasi kali ini merupakan aksi damai. Ia meminta Bupati atau Wakil Bupati menjemput massa aksi di depan lalu bersama-sama masuk ke gedung Pemkab untuk audiensi.

“Kami akan tetap disini, sebelum Gus Wabup keluar untuk menjemput kami, kami ingin komunikasi baik-baik,” jelas Rofi’.

Setelah massa aksi menunggu sekitar 30 menit, Wakil Bupati Mojokerto, Gus Bara keluar untuk menjemput mahasiswa lalu masuk ke gedung Pemkab bersama-sama.

“Langsung aja masuk gakpapa, kita bicara di dalam,” ucapnya singkat. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *