Mojosari, Lenteramojokerto.com – Pohon tumbang yang disebabkan angin kencang disertai hujan di Desa Seloliman Kecamatan Trawas menyebabkan 3 orang tewas, dan 5 orang mengalami luka-luka. Merespon bencana tersebut, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati akan melakukan mitigasi kebencanaan dan mengecek pohon-pohon rawan tumbang.
Dalam kunjunganya ke para korban bencana pohon tumbang untuk menyerahkan santunan, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk evaluasi dan tindak lanjut ke depannya.
“Kami akan melakukan mitigasi bersama dengan pengecekan pohon-pohon, yang berpotensi tumbang. Akan dicek menyeluruh hingga kontur tanahnya. Demikian juga dengan evaluasi penutupan sementara tempat wisata, bisa jadi akan kita cek semua untuk mitigasinya,” ucapnya usai menjenguk korban di RSUD Prof. dr. Soekandar, Mojosari pada, Senin (15/11/2021).

Para korban khususnya yang mengalami luka berat, saat ini mendapat pemantauan intensif dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto agar cepat sembuh. Sedangkan untuk para korban meninggal dunia dan pihak keluarga, juga mendapatkan santunan dan dukungan.
“Saat ini kita fokus pada korban khususnya yang mengalami luka berat. Akan kita dampingi hingga sembuh. Sedangkan untuk korban meninggal dunia beserta pihak keluarga, kita beri support dan bantuan. Begitu juga untuk yang luka ringan, saat ini sudah pulang,” tambah bupati.
Selain itu, Ikfina juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap bencana. Mengingat intensitas hujan musim ini sangat tinggi.
“Musim hujan kali ini, intensitasnya memang cukup tinggi. Jadi, semua harus waspada dan hati-hati. Musibah ini akan jadi evaluasi bersama, agar ke depan jangan sampai terulang. Kita juga terus koordinasi dengan pihak Perhutani, Disparpora, Camat Trawas juga Forkopimca,” Ikfina mengingatkan.
Selanjutnya, bupati turut menjelaskan bahwa untuk pemetaan bencana dan mitigasi BPBD, untuk sementara masih terfokus pada bencana banjir dan tanah longsor.
“Untuk daerah rawan bencana, mitigasi dari BPBD untuk sementara ini terfokus pada bencana banjir dan tanah longsor. Karena kalau angin puting beliung, kita agak kesulitan menentukan titik lokasinya. Berbeda dengan banjir longsor yang bisa dilihat dari sisi geografis dan fisiknya yang bisa diantisipasi sebelumnya. Maka dari itu sekali lagi, saya mengimbau kepada semuanya untuk tetap waspada dan hati-hati, menghadapi musim seperti ini,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Musibah pohon tunbang yang terjadi pada Minggu 14 November lalu, merusak bangunan warung 4×6 meter milik Ryan Amim Rizaldi (45) warga Dusun Biting Desa Seloliman, salah satu korban meninggal dunia. Disusul Yusuf Khalimi (22) warga Desa Kalipuro Kecamatan Pungging, dan Qori Irawan (18) warga Desa Jedong Kecamatan Ngoro, juga dilaporkan meninggal dunia.
Sementara tiga korban lain mengalami luka berat, yakni Fernand Chandra Habibi (15), disusul Zaini (18) warga Desa Jedong Kecamatan Ngoro, serta Moh. Yudi (19) warga Desa Seloliman Kecamatan Trawas.
Dua korban lain atas nama Afan Septian (14) warga Desa Jedong Kecamatan Ngoro, serta Endah Ummah (33) warga Desa Wonosari Kecamatan Ngoro, dilaporkan mengalami luka ringan. Kerugian materiil akibat tumbangnya pohon jenis Kadutan berdiameter ranting kurang lebih 60-70 cm, ditaksir mencapai Rp 20 juta rupiah. (Diy)