Lenteramojokerto.com, MOJOKERTO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur berikan zakat produktif kepada sejumlah pelaku UKM Ultra Mikro di Pacet, Mojokerto, Senin (21/2/2022).
Prosesi penyerahan kali ini digelar di Pendopo Kecamatan Pacet pada, Senin (21/2/2022) sekitar pukul 16.00 sore hari. Sebanyak 150 pelaku usaha setempat menerima bantuan modal sebesar Rp 500 ribu. “Karena ini untuk UKM Ultra Mikro seperti penjual sayur, pentol, dan lainnya. Saya rasa cukuplah untuk modal segitu (Rp 500 ribu),” ucap Wakil Ketua 4 Baznas Jawa Timur. Khusnul Quluk.
program zakat produktif ini dibagikan ke pelaku UKM Ultra Mikro agar bisa berusaha secara maksimal dan tidak rugi dalam menjalankan usahanya.
“Ya agar UKM Ultra Mikro ini tidak terjerat rentenir,” ucapnya.
Lebih lanjut, Khusnul juga mengatakan jika program baznas ini inline dengan program gubernur yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Ini kegiatanya juga berjalan terus mengikuti Gubernur,” jelasnya.
Saat ini, Baznas Provi si sudah membagikan sekitar 700 paket zakat produktif. Dirinya juga menegaskan jika target dari Baznas membagikan sekitar 4000 paket.
“Kalo kemarin kan sekitar 2000 paket dengna nominal satu juta rupiah, kalo sekarang nominalnya Rp 500 ribu, ya bisa 4000 lebih,” pungkasnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika program zakat produktif ini merupakan langkah pemerintah provinsi untuk melindungi pelaku UKM Ultra Mikro agar tidak terjerat rentenir.
“Para pelaku usaha kecil disini pasti ada yang terjerat rentenir. Lha kami tidak ingin itu terjadi,” tegasnya.
Selain memberikan bantuan modal melalui zakat produktif, pemprov Jatim juga menggelar operasi pasar agar bisa menenkan harga minyak goreng yang saat ini naik.
“Dimana mana harga minyak goreng mahal, begitupn di Pacet,” ucap Kofifah.
Kofifah juga memaparkan, Mentri Perdagangan sudah mengutus Dirjen Perdagangan Dalam Negri untuk mencari penyebab macetnya pasokan minyak goreng ini.
“Dirjen Mendag Dalam Negeri sudah 4 hari bersda di Jawa Timur untuk ngecek, ini rantai pasok macet dimana,” paparnya.
Tidak hanya itu, Dirjen Mendag Luar Negri juga sudah menerjunkan sejumlah tangki minyak goreng untuk memenuhi pasokan pasar.
“Supaya retail modern bisa melakukan relaksasi dengan stok yang ada,” bebernya.
Dalam pengakuan Kofifah, dirinya sudah mendatangi pabrik minyak goreng dan tidak ada pengurangan produksi minyak goreng.
“Tapi kok bisa minyak gorengnya langka,” ucap Kofifaf keheranan.
Tak ayal, Kofifah menduga ada distributor yang menyembunyikan minyak goreng sehingga terjadi kelangkaan.
“Untuk itu saya minta kepada distributor agar mengeluarkan minyak gorengnya,” pungkasnya. (Diy)