Dawarblandong, Lenteramojokerto.com – Intruksi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati untuk menyelesaikan perbaikan jembatan di Dusun Talunbrak, Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong terlihat tak mampu dipenuhi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Pasalnya, perbaikan jembatan yang ditargetkan bupati selesai dalam waktu sepekan, nyatanya hingga saat ini masih belum ada pembangunan. Sontak, perbaikan jembatan antar kabupaten yang terkesan dibiarkan ini membuat warga sekitar resah.

Menurut keterangan Saji warga sekitar, seminggu yang lalu Bupati sempat meninjau kondisi jembatan yang menghuhungkan antara Kabupaten Mojokerto dan Gresik ini. Dalam peninjauan tersebut, Ikfina juga meminta Dinas PUPR untuk menyelesaikan perbaikan jembatan ini.
“Tapi sudah satu minggu lebih tidak ada pembangunan sama sekali. Setelah bupati kesini tidak ada tindak lanjut sampai saat ini,” ucapnya saat diwawancara Lenteramojokerto.com pada, Jumat (19/11/2021).
Masih kata Saji, selama ini tidak ada perangkat Pemkab yang datang untuk meninjau kembali. Dirinya juga mempertanyakan keseriusan Pemkab dalam membenahi jembatan ini.
“Tidak ada yang datang lagi. Terus janji bupati kemarin gimana ? Katanya satu minggu selesai, tapi belum ada apa-apa,?” Ucapnya.
Selain itu, Suwaji yang juga warga setempat mengatakan, rusaknya jembatan ini membuat warga Dusun Talunbrak resah. Hal ini karena jembatan ini menjadi akses utama warga ke pasar dan juga anak anak sekolah.
“Sekarang jembatan tidak bisa dilalui dengan Motor, anak-anak desa kalau mau kesekolah harus jalan dan jaraknya sangat jauh,” ucapnya.
Ia mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten agar segera melakukan perbaikan jembatan tersebut.
“Kita semua berharap agar jembatan ini segera diperbaiki,” pungkasnya.
Semetara itu, Wadi (47) Kepala Dusun Talunbrak menerangkan, dirinya dan perangkat desa sudah mengkordinasikan perbaikan jempatan ini ke Dinas PUPR. Hanya saja, PUPR dan BPBD masih kebingungan dalam pelaksanaan teknis perbaikan lantaran jembatan tersebut merupakan aset desa.
“Kemarin (18/11/2021), Kami dari perangkat desa beserta Camata, BPBD mengatakan kalau dirinya hanya berwenang mengalokasikan anggaran cuman tidak berwenang dalam pembangunan, sedangkan PUPR mengaku kalau jembatan ini merupakan aset desa, jadi bukan wewenangnya,” papar Wadi.
Lebih lanjut, Wadi mengatakan, saat ini anggaran perbaikan jembatan tersebut sudah dialokasikan oleh dinas PUPR dan BPBD sebesar Rp 1,05 miliar,
“Rencananya jembatang tersebut akan dibangun dengan model gantung,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Pemeliharaan Jembatan dan Jalan DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya mengatakan, jembatan pemnghubung antar kabupaten tersebut merupakan aset desa. Sehingga, wewenang DPUPR sebatas pengarahan pembangunan.
“Itukan (jembatan) aset desa, bukan aset PUPR, jadi yang berwenang perbaikan ya desa. Kita akan membantu dalam pengarahan,” ucap Henri.
Lebih lanjut, terkait anggaran dirinya belum bisa memastikan, hanya saja rencana awal anggaran yang dialokasikan sebesar 1,05 miliar.
“Rencananya 1,05 miliar, saat ini BPBD masih berkordinasi dengan Inspektorat,” paparnya.
Disinggung masalah perintah bupati untuk menyelesaikan perbaikan jembatan dalam tempo satu minggu, Henry enggan memberikan komentar.
“Saya hanya membahas teknis saja,” pungkasnya singkat.

Sebelumnya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati yang langsung meninjau kondisi jembatan pada, Rabu (10/11/2021) menargetkan perbaikan tersebut bisa selesai dalam waktu satu minggu.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto bisa bekerjasama agar secepatnya bisa memperbaiki jembatan ini,” ucap Ikfina.
Perbaikan tersebut, lanjut Ikfina menjelaskan, akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sifatnya darurat.
“Segera kita perbaiki jembatan yang rusak ini. Rencananya, perbaikan ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) yang sifatnya kedaruratan,” papar Ikfina.
Diketahui, Jembatan penghubung yang berlokasi di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong rusak pada Selasa dini hari (9/11/2021). Diketahui penyebabnya dikarenakan diterpa hujan deras yang turun menyebabkan debit air Kali Lamong meningkat dan meluap beberapa hari lalu. Akibatnya, lima tiang penyangga terlepas hingga membuat bagian tengah ambles. (Diy)