Dikerjakan Asal-asalan, Proyek Senilai 1.5 Miliar Milik Pemkot Mojokerto Ambruk

Proyek ambruk, ambruk, 1.5 miliar,

Mojokerto, LenteraMojokerto – Proyek pembangunan rehab facade gedung sekretariat Pemkot Mojokerto senilai 1.5 miliar tiba-tiba ambruk. Pengerjaan yang terkesan asal-asalan dinilai jadi penyebab Pilar yang memiliki ketinggian sekitar 4 meter tersebut roboh.

Proyek untuk mempercantik tampilan pemkot itu roboh pada, Kamis (18/8/2022) pagi hari. Reruntuhan material bangunan yang ambruk nyaris menimpa mobil dewan yang terparkir.

Mengetahui salah satu pilar ambruk, tak ayal membuat pemilik kendaraan di sekitar lokasi panik dan memindahkan kendaraannya. Kini nampak, tumpukan batu bata mulai dibersihkan oleh pekerja.

“Tiba-tiba ambruk, padahal ini sudah berdiri sejak selasa. Tingginya sudah sekitar 4 meteran,” kata salah satu pekerja proyek di lokasi.

Sementara itu, Ketua Komisi II Agus Wahjudi Utomo langsung melihat puing robohnya pilar. Ia bahkan, mengambil contoh adukan semen yang mengering itu untuk melihat kualitasnya.

Menurutnya, campuran antara semen dan pasir diduga tak sesuai sehingga menyebabkan kurang kuat untuk menyangga. Padahal, pilar itu sudah dikerjakan dan berdiri sejak selasa lalu.

“Wong adukan semen digengam aja hancur jelas kualitasnya amburadul. Ini ya bahasa kasarnya di masyarakat satu sak semen dicampur pasir satu pikep,” katanya kamis (18 /08/2022).

Selain meremas bekas adukan semen ia juga melihat pilar yang dibangun tanpa ada besi penyangga dan tidak memperhatikan safety pekerja.

“Jangan asal dikerjakan, ke depan kualitas proyek harus diutamakan jangan asal aja. Beruntung tidak ada korban jiwa,” katanya geram.

Saat dikonfirmasi Kasi Penataan Prasarana Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto Yustian Suhandinata menampik jika proyek tersebut tak sesuai spek namun karena metode pemasangan yang salah.

BACA JUGA :  Dok! P-APBD Kota Mojokerto Tahun 2023 Sudah Disepakati

“Itu hanya pemasangan yang salah bukan karena speknya yang tak sesuai, seharusnya pemasangan batu batanya setelah satu meter kering baru dipasang bukan dua meter diteruskan terus, ” Jelasnya.

Lebih lanjut yustian juga menjelaskan bahwa sebelumnya sudah diperingatkan oleh pengawas agar pengerjaanya harus step by step jangan terburu buru.

” Sudah diperingatkan oleh pengawas, jadi kata pengawas biarkan kering baru dipasang satu meter. La tadi kerena ingin cepat selesai dipasang langsung dua meter, la hal itulah yang menyebabkan ambruk, ” tutupnya.

Sebagai informasi, proyek yang dikerjakan oleh CV. Ade Saputra dimulai dikerjakan pada 3 Juni lalu dan harus selesai sesuai kontrak pada 31 Oktober 2022 mendatang. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *