Proyek Wisata Bahari Nyaris Tenggelam

Lenteramojokerto.com, KOTA MOJOKERTO – Nasib proyek Taman Budaya di kawasan Wisata Bahari Mojokerto makin tragis. Pasalnya, selain progres pengerjaan yang minus 20 persen, kini proyek prestisius Kota Mojokerto ini terlihat tenggelam karena terendam banjir, Minggu (23/1/2022).

Pantauan di Lokasi Proyek yang beralamat di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kolon, Kota Mojokerto ini terlihat bangunan proyek tergenang air dengan ketinggian sekitar 20 cm.

Dalam keterangan warga sekitar, proyek Wisata Bahari ini sudah lima hari terendam banjir akibat meluapnya sungai Kanal yang berlokasi di sampingnya.
“Sudah lima hari banjir itu. (Genangan air) Sepertinya dari kali Kanal, ini saja sudah surut,” terangnya.

Bahkan, warga ini juga mengaku jika wilayah sekitar proyek ini terkenal menjadi langganan banjir.
“Sering banjir disini,” pungkasnya.

Wisata Bahari, Taman Budaya, Kota Mojokerto, Banjir, Tenggelam
Foto terkini proyek prestisius taman budaya wisata bahari Kota Mojokerto tenggelam banjir.

Nasib proyek yang digadang mampu menjadi ikon baru Kota Mojokerto ini memang kian kritis. Bahkan, Komisi II DPRD Kota Mojokerto sempat dibuat ‘tepuk jidat’ (red: kaget) lantaran mengetahui minimnya progres proyek prestisius di Kota Mojokerto, yakni 20 persen.

Informasi ini terungkap saat lembaga legislatif Kota Mojokerto melakukan sidak ke lokasi proyek senilai Rp 3.9 miliar rupiah tersebut pada, Rabu (29/12/2021).

Dalam keterangan pers usai sidak, Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Moch. Rizky Fauzy Pancasilawan menjelaskan bahwa Taman Budaya pada Wisata Bahari Mojokerto dalam pengerjaanya minus 20 persen.

“Taman Budaya Bahari progres pekerjaan minus 20 persen. Indikasinya disubkan atau pinjam bendera,” Terangnya.

Bahkan dalam pembangunan proyek taman sebagai pendukung sungai Ngothok yang dikerjakan CV Aspira Utama ini, dewan hanya bertemu 9 pekerja saja.
“Hanya ada pondasi-pondasi saja. Dan pekerjaannya minus 20 persen” Paparnya.

Parahnya lagi, pembangunan taman budaya mengalami pergantian RAB lantaran adanya perubahan desain dari perencanaan. “Ada tanah dimana lokasi proyek ternyata adalah tanah warga setempat, ” Tegasnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *