
HIV alias Human Immunideficiency Virus adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya sehingga mudah terserang penyakit lain. Namun terlepas dari hal tersebut, ada yang menyebetkan bahwa penderita HIV/ AIDS juga rentan mengalami gangguan kesehatan mental. hal ini karena penderita HIV rentan mengalami gangguan psikologis akibat berbagai kondisi yang dialaminya.
Ada banyak hal yang bisa mengganggu kesehatan mental penderita HIV. Salah satunya adalah keharusan minum obat antiretroviral (ARV) seumur hidup yang bisa menimbulkan rasa insecure, karena tanpa obat ini penderita HIV/ AIDS akan jauh lebih rentan terhadap penyakit yang bisa berakibat fatal.
Disamping itu, banyaknya stigma sosial dan diskriminasi terhadap penderita HIV/ AIDS karena Ketidakpahaman mengenai HIV/ AIDS sering menjadikan penderita HIV merasa terasing.
Agar penderita bisa optimis dan semangat dalam menjalani pengobatan, penting untuk diketahui bersama cara merawat kesehatan mental bagi penderita HIV/ AIDS.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Orang dengan HIV
Depresi adalah gangguan yang paling banyak terjadi pada penderita HIV. Selain itu, penderita HIV/ AIDS juga lebih rentan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), gangguan bipolar, dan skizofrenia.
Agar penderita HIV dapat menjalani hidup dengan produktif dan sehat, kesehatan mentalnya perlu dirawat dengan baik. Berikut adalah panduan untuk menjaga kesehatan mental bagi penderita HIV:
1. Terapkan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup sehat tidak hanya berdampak baik pada kondisi fisik, tapi juga kesehatan mental. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Pilih juga sumber karbohidrat baik dari biji-bijian utuh, seperti roti gandum dan nasi merah.
Berolahraga teratur dapat membuat suasana hati lebih baik dengan meningkatkan produksi hormon endorfin. Sebuah penelitian menyatakan bahwa rutin berolahraga juga dapat membantu HIV/ AIDS terhindar dari berbagai infeksi virus lainnya.
Hal lain yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah beristirahat yang cukup, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol.
2. Kuasai teknik relaksasi
Sebuah penelitian menyatakan bahwa mediasi mindfulness dapat mengurangi tekanan emosional pada orang yang hidup dengan HIV. Teknik meditasi ini berfokus pada perhatian dan kesadaran diri secara penuh. Cara melakukan meditasi mindfulness bisa dipelajari secara online dan gratis.
Selain meditasi, ada banyak bentuk relaksasi lain yang bisa diterapkan untuk membantu tubuh, pikiran, dan perasaan menjadi lebih rileks, misalnya yoga, tai chi, atau berjalan-jalan di alam bebas.
3, Lakukan hal yang disukai
Menderita HIV bukan berarti tidak bisa melakukan hal-hal yang dulu sering dilakukan. ODHIV tetap bisa, kok, menjalani hobi atau aktivitas lain yang menyenangkan.
Melakukan hal yang disukai dapat memperbaiki mood, sehingga bisa mengatasi atau mencegah stres dan depresi. Mencoba beragam hal baru, misalnya belajar keterampilan baru, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, atau melakukan kegiatan yang belum pernah dicoba, juga bisa sangat menyenangkan.
4. Bergabung dengan support group
Bergabung dengan support group atau komunitas peduli HIV bisa membuat ODHIV bertemu dengan sesama penderita HIV, sehingga bisa saling bertukar cerita dan memberikan dukungan. Dengan begitu, penderita HIV bisa lebih kuat dan semangat untuk menjalani hidup yang lebih baik ke depannya.
Selain baik untuk menjaga kesehatan mental penderita HIV, support group bisa menjadi wadah bagi para ODHIV untuk menyampaikan aspirasi dan kontribusi ke masyarakat, agar stigma terhadap penyakit ini bisa dihilangkan.
Mendapatkan diagnosis positif HIV bisa membuat seseorang merasa takut, terpukul, dan putus asa. Namun, penderita HIV tidak perlu berkecil hati karena diagnosis ini bukanlah akhir dari segalanya. Ingat, penderita HIV juga bisa menjalani kehidupan normal seperti orang-orang lain, selama menjalani pengobatan secara teratur.
Selain rutin minum obat, penderita juga perlu kontrol ke dokter secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan dan mencegah HIV berkembang menjadi AIDS. Hal yang tidak kalah penting adalah senantiasa menjaga kesehatan mental supaya bisa tetap semangat dalam menjalani pengobatan dan merawat diri.
Agar tidak sampai mengalami mental breakdown atau depresi, penderita HIV sebaiknya berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog jika merasa sedih terus-menerus, putus asa, sangat cemas, mudah tersinggung, frustrasi, sulit tidur, tidak nafsu makan, atau tidak ingin melakukan apa pun.
Sumber : alodokter.com