Mojokerto, Lenteramojokerto.com – Perombakan secara total tugu alun-alun Kota Mojokerto kini membuat warga Mojokerto tidak bisa Move On. Sebagai bentuk ekspresi warga Mojokerto yang ingin mengenang momen momen indah di tugu ini bisa dicoba pakai Twibbon kenangan di Alun-alun Kota Mojokerto berikut.
Tugu Alun-alun Kota Mojokerto kini sudah dirobohkan dengan alat berat Excavator pada, Kamis (9/9/2021). Video detik detik perobohan landmark ikonik kota Onde-onde tersebut beredar luas di jagat maya.
Diketahui, tugu Alun-alun Kota Mojokerto tersebut akan mulai direhap dengan anggaran Rp 2,3 miliar lebih. Bahkan, perombakan yang dikerjakan oleh CV IndrLink Twibbon Kenangan di Alun-Alun Kota MojokeLink Twibbon Kenangan di Alun-Alun Kota Mojokertortoa Prasta tersebut dilakukan secara total dan akan dibangun lancip menyerupai monas dengan tinggi 45 meter.

Link Twibbon Kenangan di Alun-Alun Kota Mojokerto
Link Twibbon Alun-Alun Mojokerto 1
Link Twibbon Alun-Alun Mojokerto 2
Link Twibbon Alun-Alun Mojokerto 3
Sejarah dibalik Alun-Alun Kota Mojokerto
Perlu diketahui, di Tugu Kaca Pengilon yang berada di dalam lempengan di tengah tugu tersebut terdapat teks proklamasi asli yang dibuat pada tahun 1949.
Seperti yang dijelaskan dalam halam facebook bernama serpihan catatan ayuhan nafiq, bahwa Mojokerto, seperti Kota lainnya di Jawa, pusat pemerintahan itu selalu ada infrastruktur yang bernama alun-alun di pusat kota. Dekat dengan alun-alun terdapat kraton tempat kediaman bupati dan masjid. Tata Kota semacam itu adalah khas gaya kraton mataram. Namun sesesungguhnya tata Kota itu menjiplak dari Kota majapahitan. Pada tengah alun-alun terdapat pohon beringin yang diberi pagar melingkar yang disebut Wringin kurung.
Pada Nopember 1949, menjelang penyerahan kedaulatan dari pemerintah jajahan belanda pada RI, di Mojokerto dilakukan pembicaraan tentang serah terima tersebut. Disela perundingan dibuat kesepakatan untuk membuat tugu peringatan yang diletakkan di alun-alun mojokerto.
Tidak jelas bagaimana prosesnya sehingga pihak Belanda yang masih menguasai Kota Mojokerto mengijinkannya. Yang jelas peletakan batu pertama pembangunannya dilaksankan dengan dihadiri oleh pihak RI, Belanda dan pejabat kabupaten yang diangkat oleh Belanda, biasa dikenal dengan nama Recomba.
Tugu peringatan itu kemudian dinamakan tugu proklamasi. Dinamakan demikian karena pada tugu itu terdapat teks proklamasi yang ditulis pada lempengan marmer. Teks itulah yang sekarang tertempel pada sisi selatan tugu.
Pembuatan tugu itu sepertinya tanpa rencana dan desain yang baik. Maklum pada saat itu konsentrasi para punggawa republik tertuju pada proses pemindahan kekuasaan. Masalah pembangunan belum terpikirkan, apalagi anggaran juga tidak ada alias belum sempat membahas anggaran dan belanja. Maka tidak heran bila bentuk tugu itu teramat sederhana.
Dengan meletakkan di dekat Wringinkurung, bangunan kotak persegi panjang didirikan. Besarnya cukup untuk menempelkan teks Proklamasi yang terbuat dari marmer.
Lempengan marmer putih dengan binglai semen bila dilihat dari kejauhan seperti cermin. Karena itu tugu tersebut dijuluki “Tugu Kaca Pengilon”, tugu kaca untuk bercermin diri.
Sesederhana apapun tugu itu tetap merupakan bukti kepedulian para pejuang kemerdekaan untuk memberi penanda zaman. Tidak banyak daerah yang sempat memikirkan dan bisa membuat tugu peringatan seperti itu. Bentuk sederhana bisa jadi untuk mempercepat proses pembuatan agar selesai ketika penyerahan kedaulatan dilaksana pada tanggal 17 Desember 1949. Dan sejarah kembali tercipta di Mojokerto sebab upacara penyerahan mendahului jadwal yang ditetapkan. Mojokerto diserahkan pada tanggal 5 Desember 1949 sehingga menjadi daerah pertama yang diserahterimakan Belanda.
Bentuk tugu proklamasi itu sendiri mengalami beberapa kali pemugaran hingga berbentuk seperti saat ini. Tugu baru saat ini letaknya tepat dimana Wringinkurung berada. Kemungkinan penebangan wringinkurung terjadi pada sekitar tahun 1980-an atau akhir dasa warsa 1970-an.(Diy)