ADVERTISEMENT

Aktivitas Galian C di Desa Bening Jadi Polemik Warga Seketi, Dewan Angkat Bicara

Foto ratusan warga seketi tengah melakukan protes
Foto warga seketi protes karena jalan rusak dibuka oleh pengusaha galian c

Lenteramojokerto.com | Mojokerto – Polemik yang melibatkan antara warga dusun Seketi dengan pengusaha Galian C yang berada di dusun Pulorejo, desa Bening, Kecamatan Gondang membuat dewan angkat bicara.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto, Budi Mulyo mengatakan, bahwa pihak dewan akan segera mendatangi lokasi galian untuk meninjau kondisi sekitar galian.

“Kami akan cek mas, setelah pansus terkait ketahanan pangan selesai,” ujarnya pada lenteramojokerto pada, Sabtu (10/4/2021).

Politisi dari partai Gerindra ini juga mengatakan, bahwa Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto sebelumnya juga pernah sidak ke lokasi galian di Jatidukuh, namun untuk lokasi galian c yang sempat diprotes warga dusun seketi ini belum pernah di kunjungi dewan.

“Kemarin Komisi III sidak ke desa Jatidukuh, tapi yang baru ini kayaknya belum. Kami akan segera kesana,” terangnya.

Sebelumnya ratusan warga dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang yang tidak terima lantaran jalan yang menjadi aksek ke dusun Seketi yang sebelumnya diblokir warga, dibuka kembali oleh orang suruhan pengusaha galian. Alasan warga memblokir jalan tersebut karena kondisi jalan rusak parah yang diduga karena dilalui mobil pengangkut hasil pertambangan.

Kepala desa Jatidukuh, Jaenal Arifin mengatakan, protes yang dilakukan warga dusun Seketi, desa Jatidukuh lantaran jalan yang diblokir dibuka oleh orang suruhan pengusaha.

“protes warga ditujukan ke galian milik pak (OS),”

Arifin yang datangi lokasi meminta kepada preman yang sempat membuka jalan untuk ditutup kembali.

“Saya suruh tutup kembali, soalnya jalan menuju dusun seketi rusak karena dilalui mobil muatan tambang terus,”

Arifin, juga mengatakan bahwa ia sempat mendapatkan tuduhan bahwa ia yang menyuruh membuka kembali jalan yang menuju ke arah galian di dusun Pulorejo, desa Bening, Kecamatan Gondang tersebut.

“sempat salah paham tadi, dikira saya yang nyuruh padahal tidak,” tegasnya.

Kades Jatidukuh juga menegaskan, bahwa dirinya tidak akan mengijinkan jalan yang diblokir warga untuk dibuka kembali, sebelum seluruh warga Seketi menyetujui.

“Intinya saya tetap tidak mengijinkan dibuka, kecuali kalau warga seketi sudah setuju semua, dan jalan menuju seketi dicor semua,” tandasnya

Informasi tambahan, bahwa selama 15 hari ini warga Seketi rutin melaksanakan do’a tahlil bersama agar aktivitas pertambangan di desa Jatidukuh berhenti. (Diy)

 

 

Bagikan :

Berita Terkait

Menarik_ Lainnya

Berita Lainnya

Lentera Sastra