BudayaPolitik

DKD Minta DLH Kumpulkan Serpihan Teks Proklamasi di Tugu Kaca Pengilon

×

DKD Minta DLH Kumpulkan Serpihan Teks Proklamasi di Tugu Kaca Pengilon

Sebarkan artikel ini
DKD, Teks Proklamasi, Tugu Kaca Pengilon, Alun-Alun, Mojokerto
Serpihan teks proklamasi di tugu kaca pengilon yang hancur karena pembongkaran Tugu Alun-alun Kota Mojokerto dengan alat berat Excavator pada, Kamis (9/9/2021).

Mojokerto, Lenteramojokerto.com – Teks proklamasi yang terletak di tengah Tugu Kaca Pengilon di Alun-Alun Kota Mojokerto kini telah hancur dan menjadi serpihan. Akhirnya, Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto minta DLH Kota Mojokerto untuk mengumpulkan serpihan teks proklamasi yang sudah menjadi puing-puing.

Hancurnya prasasti yang dibuat pada tahun 1949 tersebut terjadi saat pembongkaran Tugu Alun-alun Kota Mojokerto dengan alat berat Excavator pada, Kamis (9/9/2021). pembongkaran tersebut untuk melancarkan proyek rehab tugu alun-alun dengan anggaran Rp 2,3 miliar.

Anggota divisi Kajian dan Pengembangan DKD Kota Mojokerto Nugroho mengatakan, pengumpulan serpihan teks proklamasi tersebut rencananya akan dibuatkan duplikat yang akan ditampilkan di tugu yang baru.

“Ya saya memang meminta ke DLH untuk mengumpulkan serpihan (Teks Proklamasi) itu, rencananya pekan depan akan dirapatkan lagi dengan DLH,” kata Putut sapaan akrab Nugroho, saat dikonfirmasi Lenteramojokerto.com, Sabtu (18/9/2021).

DKD, Teks Proklamasi, Tugu Kaca Pengilon, Alun-Alun, Mojokerto
Serpihan teks proklamasi di tugu kaca pengilon yang hancur karena pembongkaran Tugu Alun-alun Kota Mojokerto dengan alat berat Excavator pada, Kamis (9/9/2021).

Selain duplikasi, rencananya teks proklamasi yang lama akan dipasang bersebelahan dengan duplikasinya.
“Sebagai pengingat birokrat agar kalau melakukan sesuatu tidak ngawur, akhirnya malah merusak teks proklamasi itu,” ucapnya.

 

Putut juka mengaku bahwa pihak DKD sudah mengingatkan secara lisan kepada pemerintah kota sebelum alun-alun dibongkar.

“Kami sudah mengingatkan kalau ada teks proklamasi disitu, entah lupa atau melupa saya ndak tau. Cuman dulu secara lisan, tidak berbentuk surat,” jelasnya.

 

Masih kata Putut, secara pribadi ia beranggapan bahwa Teks Proklamasi di tugu kaca pengilon merupakan sebuah prasasti yang penting dan memiliki nilai sejarah.

“Penting dan Layak jika Tugu Teks Proklamasi berdiri ditengah Alun-Alun Kota Mojokerto. Sebagai tetenger, karena banyak peristiwa penting terjadi di alun-alun kota Mojokerto seperti pidato Bung Tomo yang menggemparkan dulu,” tegasnya.

“Terlebih, salah satu Proklamator yakni Bung Karno pernah tinggal di Mojokerto selama 9 tahun, sangat layak kalau teks proklamasi didirikan di Alun-Alun, makanya perlu dilestarikan (teks promlamasi),” pungkas putut.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto mulai mengumpulkan serpihan teks proklamasi. Yang dibuat pada tahun 1949.

Kepala Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto, Erijanto Mukti Wibowo mengatakan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan serpihan teks proklamasi yang berada di tugu kaca pengilon.

“Ya sekarang berada di Kantor DLH Kota Mojokerto,” ujar Erijanto kepada Lenteramojokerto.com pada, Jum’at (17/9/2021).

Lebih lanjut, pengumpulan serpihan teks proklamasi tersebut, pihaknya hanya menjalankan perintah dari Dewan Kebudayaan.
“Belum tau (tujuan pengumpulan teks proklamasi) pak, kami hanya disuruh untuk mengumpulkan yang ada sama pak putut, yang anggota dewan kebudayaan itu, “ tuturnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *