Lenteramojokerto.com, MOJOKERTO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Mojokerto meningkat di awal tahun 2022.
Dalam data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, sebanyak 70 kasus DBD terjadi hingga pertengahan bulan Januari 2022.
Menyikapi hal ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghimbau agar masyarakat mengenali nyamuk pembawa virus sebagai upaya pencegahan awal.
Dalam pemaparan Ikfina menyampaikan karakteristik dari nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan jenis nyamuk pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Nyamuk ini tidak bisa hidup di dataran tinggi dan lebih banyak bersarang di daerah tropis atau dataran rendah
“Jadi tanda-tandanya bisa dilihat kalau terkena nyamuk ini, ada bercak-bercak putih dan hitam. Aedes Aegypti ini bukan sembarang nyamuk sembarangan,” jelas Ikfina, Selasa (18/1/2022).
Karena itu, menurut Ikfina nyamuk Aedes Aegypti tidak bisa bertahan hidup di wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Pacet dan Trawas.
“Semakin tinggi dari permukaan air laut semakin relatif aman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ikfina juga mengatakan jika nyamuk Aedes Aegypti ini tidak suka tinggal di genangan air yang kotor. Nyamuk ini juga sering bertelur di area dinding wadah air.
Nyamuk ini menyukai kubangan air yang bersih dan terlidung sinar matahari untuk dijadikan tempat tinggal. Nyamuk DBD membutuhkan area dinding tepat di atas air bersih yang menggenang untuk berkembang biak,” katanya.