Pada rintik Desember yang sebentar lagi tanggal.
Aku ingin mencari letak sunyi paling dalam.
Memejamkan mata dan tak mau mengingat apa-apa selain diri ku sendiri.
Aku ingin menarik diri dari kota yang merawat mesin-mesin bersuara nyaring.
Terbebas dari pemandangan wajah-wajah lelah yang setiap hari selalu diburu klakson mobil dan deru sepeda.
Ruang di kota ini semakin sempit dan sesak.
Tanah lapang tempat berdiri rimbun pepohonan kini berubah menjadi gedung-gedung megah, mewah hingga ada yang tak terjamah.
Di kota ini orang-orang semakin serakah.
Tanah-tanah diperkosa, ditelanjangi dengan keji tanpa permisi.
Di kota ini rumah-rumah suci tumbuh subur. Melahirkan anak-anak nakal dan para pencopet handal yang fakir kesucian pola pikir.
Di kota ini kesederhanaan semakin langka. Orang-orang sibuk berbincang tapi tanpa saling pandang.
Menikmati hidup dengan berkalang uang dan kebohongan.
Sungguh, aku ingin pulang dan merawat diri sendiri.
Menarik diri dari kerumunan yang omong kosong.
Menghindar dari gelak tawa yang sebenarnya dibangun dari rasa cemas dan pura-pura.
Jika sebaik-baik tempat kembali adalah awal mula.
Maka aku ingin pulang dan tak ingin menjadi dewasa.
Mojokerto, 30 Desember 2021.
Cerpen Karya :
Slamet Indharto, S.Ikom