
Lenteramojokerto.com | Mojokerto – Mendadak viral di sejumlah platform media sosial sepekan ini, hastag kulo mboten tego kini dijadikan sejumlah komunitas di Kota Mojokerto untuk ikut bergerak menggalang solidaritas dalam membantu warga terdampak covid -19.
Seminggu terakhir #kulombotentego menjadi viral di sejumlah plaftform media sosial. Istilah ini berawal dari ungkapan isi hati Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang merasa tidak tega dengan pelaksanaan perpanjangan PPKM darurat yang dirasa akan memberatkan masyarakat. Terutama, bagi mereka yang menggantungkan hidup sehari-hari dari berdagang.
Viralnya istilah “Kulo Mboten Tego” yang dilontarkan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari ternyata banyak menginspirasi sejumlah komunitas di Kota Mojokerto untuk ikut bergerak menggalang solidaritas dalam membantu warga terdampak covid -19.
Salah satunya yakni Komunitas Ngaji Ngopi yang digawangi Chariris dan Gus Iful. Dua warga asli Kota Mojokerto ini membuka donasi dengan cara menjual kaos oblong bertuliskan ucapan Ning Ita Kulo Mboten Tego.
Kaos yang dibandrol seharga Rp. 95 ribu per pieces tersebut hasil keuntungannya akan di sumbangkan kepada warga Kota Mojokerto yang terimbas langsung kebijakan PPKM darurat hingga PPKM Level 3 dan 4.
Senada juga dilakukan komunitas ‘Project Anget’ yang merupakan kumpulan para pelaku industri kreatif anak muda Kota Mojokerto. Diantaranya, Fotografer, Videografer, anak band, konten kreator, Event Organizer, seniman, pelaku wisata dan masih banyak lagi.