
Lenteramojokerto.com | Berita Mojokerto – Akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dalam waktu lama membuat sejumlah pohon di wilayah Kabupaten Mojokerto tumbang.
Selain itu curah hujan tinggi juga mengakibatkan peningkatan debit air Avour Sungai Watudakon, hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini yang mengatakan, terjadinya hujan menjadi penyebab banjir karena drainase tidak mampu menampung peningkatan debit air di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
“Dusun Tempuran dan Bekucuk kembali terendam. Di Dusun Tempuran ada 4 rumah tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 5 cm sampai 10 cm. Di Desa Bekucuk ada 8 rumah tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 5 cm sampai 10 cm,” ungkapnya, Kamis (21/1/2021).
Terjadinya banjir tak hanya disebabkan oleh ketidakmampuan saluran drainase dalam menampung air, namun juga dikarenakan sebagian besar jalan belum ada drainase. Meski Avour Sungai Watudakon terjadi peningkatan debit air namun tidak ada kerusakan pada tanggul dan kondisi Avour Sungai Watudakon masih aman.
“Banjir yang di Desa Tempuran adalah genangan, akibat curah hujan yang intensitasnya lebat serta durasi yang cukup lama. Hujan disertai angin tersebut juga menyebabkan pohon tumbang. Dua pohon jenis mangga di halaman SDN dan TK Tempuran diameter kurang lebih 40 cm dan 50 cm, tumbang,” katanya.