
Lenteramojokerto.com | Sooko – Sektetariat Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto di desa Mangelo kecamatan Sooko, tiba tiba ramai didatangi banyak polisi, tak tanggung tanggung bahkan Kapolres Kabupaten Mojokerto dan Kapolres Kota Mojokerto juga turut mendatangi Kamis (22/10/2020) malam.
Hal itu lantaran PMII Mojokerto membentuk Barisan Pelopor (Bapor) untuk menunjang dalam melakukan pengorganisiran aksi massa.
Dua Kapolres Mojokerto, yakni Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi, dan juga Kapolres Kabupaten Mojokerto, AKBP Dony Alexander, mendatangi sekretariat yang dihuni para mahasiswa tersebut untuk mengisi materi sinergitas mahasiswa dan TNI, POLRI.
Dalam penyampaian materi tersebut dua kapolres tersebut secara bergantian menjelaskan bagaimana penyampaian pendapat dimuka umum, serta tata cara bagaimana cara dalam berdemo agar tak jadi kericuhan serta mengganggu ketertiban umum.
Melihat geo politik nasional saat ini dipandang perlu untuk membentuk barisan khusus yang berfungsi untuk menguatkan setiap gerakan PMII agar tidak sampai ada kelompok yang berkepentingan lain masuk dan menunggangi aksi PMII.
Ihwanul Qirom, ketua umum PC PMII Mojokerto mengatakan. Bahwa pembentukan Bapor ini sangat penting untuk menunjang pengawalan isu kedepan.
“Isu Omnibus-Law kan sudah merebak dan banyak dari masyarakat yang merespon negatif karena banyak pasal yang dirasa merugikan rakyat. Tentunya pengawalan ini masih akan panjang, oleh karena itu penting bagi PMII untuk membentuk Bapor ini agar dalam melakukan pengawalan bisa lebih maksimal.” Ujar Ihwanul Qirom.