
lenteramojokerto.com | Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mewanti wanti warga kota Mojokerto untuk tidak melakukan takbir keliling pada malam perayaan Idul Adha hal itu menyusul dengan adanya status kota mojokerto menyandang kembali masuk zona merah Covid 19 setelah sebelumnya diwacanakan memasuki zona hijau.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto telah membuat kesepakatan bersama dengan sejumlah pihak terkait perayaan Idul Adha yang jatuh Jumat (31/7/2020). Yaitu bersama MUI, Dewan Masjid Indonesia, PCNU, Muhammadiyah, LDII dan RMI.
“Kesepakatan pertama terkait takbir keliling yang menjadi budaya masyarakat Kota Mojokerto kami hilangkan. Kami ganti dengan takbir virtual yang kami konsentrasikan di empat titik. Yaitu di Masjid Agung Al Fattah dan masjid-masjid yang dipilih menjadi perwakilan tiga kecamatan,” kata Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto saat jumpa pers di rumah dinasnya, Jalan Hayam Wuruk, Rabu (29/7/2020).
Takbir virtual di 4 masjid tersebut digelar serentak pada Kamis (30/7) malam. Ning Ita melarang keras anak-anak, lansia dan warga yang mempunyai penyakit bawaan mengikuti takbir virtual. Penyakit bawaan tersebut seperti diabetes, hipertensi dan penyakit kronis lainnya dengan gejala flu.
“Tim gabungan TNI dan Polri sudah menentukan tim yang akan diterjunkan untuk melakukan pengawasan. Baik di empat titik takbir virtual untuk mencegah massa membludak, maupun di area-area publik. Takbir keliling dari luar daerah akan dihalau,” terangnya.